Video ini saya dapatkan dari google dan saya remake untuk memberi cover. Video ini juga pernah menjadi bahan tugas kuliah saya dulu saat dibangku kuliah semester 1 mata kuliah pendidikan karakter, tepatnya pada tahun 2011. Semoga bermanfaat dan memberikan inspirasi positif untuk kita semua.
Berikut deskripsi sinopsis ceritanya :
Kisah sebuah keluaga yang terdiri
dari seorang ibu dan 2 orang anak laki – laki dan perempuan, sebut saja anak
perempuan yang juga sebagai kakak ini bernama Ade dan adik laki – lakinya
bernama Alu. Kisah/film pendek ini berasal dari Malaysia. Dalam sebuah kisah
tersebut si ibu menuliskan atau berceritakan dalam sebuah surat yang nantinya
kelak akan diberikan untuk anak-anaknya saat dewasa.Si ibu bercerita tentang
tentang 15 tahun silam, saat itu ade berumur 7 tahun dan adiknya alu berumur 6
tahun. Ketika itu ibu dan kedua anaknyaini hidup dalam perekonomian yang sangat
sederhana. Tapi kondisi tersebut si ibu tetap menyayangi kedua anaknya dalam
kondisi apapun. Si ibu bercerita begitu cepatnya waktu ini berlalu. Saat itu
pada suatu hari ibu dan kedua anaknya ade dan alu jalan - jalan ke sebuah area
perkebunan, saat dalam perjalanan mau menuju pulang tiba – tiba kaki ade
mengenai paku saat berjalan. Tiba – tiba ade berteriak untuk meminta tolong ke
ibu. Saat itu ade berjalan di belakang ibu . “Ibu tolong, kakiku sakit” ucap
ade dengan tangisan yang sambil menahan rasa sakit di kakinya. Lalu ibu yang
saat itu berjalan membelakangi ade langsung menoleh kebelakang dan langsung
sigap menolong ade. Ibu yang tak tega melihat kaki ade yang berdarah langsung
menyobekkan sedikit kain sarung yang dipakainya untuk perban agar tidak terjadi
infeksi pada kaki ade. Alu adik ade hanya bias menertawakan kondisi ade saat
itu, karena usia mereka masihlah anak – anak.
Lalu ibu segera menggendong ade
karena tak tega kakinya yang masih sakit. Lalu di perjalanan pulang saat ade
digendong oleh ibunya ade bercerita kepada ibunya kelak dia bercita – cita
ingin menjadi dokter, agar kelak dia bisa mengobati ibunya dikala sedang sakit.
Ibu mengaminkan dalam hati agar cita – cita ade dapat dikabulkan oleh Allah
SWT. Tetapi saat itu juga si ibu berbicara dalam hati, akankah kelak meraka
dewasa meraka bisa melakukan hal yang sama yakni merewat ibunya.
Setelah sampai di rumah ibu
menghampiri alu, adik bungsu dari ade yang sedang tampak merenung karena ia
tidak percaya diri pada hasil lukisan yang dibuatnya itu kurang bagus. Lalu ibu
mencoba menghibur alu dan berkata “Walau
ibu tak pernah melihat lukisan yang sangat bagus, tetapi lukisan alu adalah lukisan
yang sangat bagus selama ibu lihat”. Ucap ibu. Lalu setelah alu menghibur alu
akhirnya alu kembali tampak ceria dan melanjutkan kembali lukisan yang
dibuatnya. Dalam lukisan itu alu melukis tentang keluarganya, yakni gambar ibu,
ade kakaknya dan alu saat berjalan – jalan ke kebun. Lalu ibu bertanya kepada
alu. “Apa cita – cita kamu kelak nak? “. Tanya ibu. Dan alu menjawab “Saya
ingin menjadi seorang photographer bu’..”. jawab alu denga penuh optimisme untuk meraih cita –citanya
itu. Dan ibu pun mengaminkan dalam hati cita – cita yang di inginkan oleh alu.
15 tahun kemudian saat itu ramadhan
di tahun 2007. Ade dan alu sudah beranjak dewasa dan masing – masing telah
merantau dalam sebuah kota. Ade akhirnya bisa mewujudkan cita – citanya yakni
menjadi dokter, dan begitu juga dengan alu pun kini menjadi seoran photographer
yang cukup tekenal. Saat itu ibunya tetap tinggal sendiri dirumah. Selama 5
tahun belakangan ini ibu merasa kangen akan suasana rumah saat berkumpul dengan
kedua anak – anaknya. Hingga pada saat itu ibu yang tidak bisa lagi menahan
rasa rindu kepada anak – anaknya, akhirnya ibu mencoba menghubungi alu melalui
telepon dan menanyakan kapan ia akan pulang untuk menjenguk ibunya. Saat di
telepon ibu berkata “Alu, kapan kamu pulang, ibu kangen sama kalian semua. 5
tahun lebaran ini kalian tak sedikitpun menjenguk ibu nak”. Tanya ibu sambil
tak kuasa menahan rasa kengennya itu. Lalu saat itu alu yang sedang sibuk dalam
acara pemotretan alu dengan mudahnya menjawab “Iya bu, saya masih sibuk sekarang,
nanti saya akan menyusul menjenguk ibu”. Jawab alu dengan nada bicara
ketidakpastian terhadap apa yang diucapkannya. Lalu ibu yang kesehariannya
dalam kesepian karena ditinggal anak – anaknya. Ibu pun selalu mengharap orang
– orang yang lewa didepan rumahnya itu adalah kedatangan anak – anaknya. Tapi
beberapa hari kemudian saat ibu bangun tidur ibu batuk dan mengalami sesak
nafas dan merasa dirinya seperti tidak bisa hidup lebih lama lagi. Lalu
akhirnya ibu mencoba menghubungi ade melalui telepon dan berkata kepada ade
“Ade kapan kamu pulang nak..ibu disini sendirian, kangen sama kalian semua.
Kondisi ibu sekarang sakit – sakitan nak, ibu butuh perawatan dari kalian
semua”. Ujar ibu sambil menangis. Dan ade pun lagi – lagi menjawab dengan
mudahnya “Sebentar bu..nanti saya telepon lagi,ada pasien yang sedang kritis
membutuhkan perawatan segera”, jawab ade dengan rasa seolah – olah tidak peduli
dengan tangisan Tanya dari ibunya sambil menutup telepon dari ibunya. Dan di
beberapa hari kemudian saat ibu hendak sholat, ibu menuliskan sebuah surat
untuk pesan terhadap anak – anaknya kelak jika ibu telah tiada meninggalkan
meraka.dalam surat itu ibu berpesan ade dan alu walau ibu sudah tiada kalian
harus rukun.harus selalu bersama – sama, karena kita adalah keluarga dan untuk
alu, alu belum membuat album foto keluarga kita nak. Hanya lukisan alu itu yang
ibu simpan baik – baik hingga saat ini. Lalu seusai sholat ibu merasa bahwa
dirinya sudah tidak bisa bertahan hidup lebih lama lagi. Dan saat dzikir ibu
tiba – tiba tersandar ke tembok dan melepaskan tasbih yang sedang ia pegang
sambil melemas seperti hendak pingsan sambil menyebut nama ade dan alu, ibu
sayang sama kalian walau sampai kapanpun. Dan akhirnya si ibu menghmbuskan
nafas terakhirnya saat itu. Dan bebeapa hari kemudian ade dan alu yang
mengetahui inormasi bahwa ibunya telah tiada meraka langsung pulang kerumah
bersaman dengan rasa tangis dan sesal saat meraka tahu ibunya telah dimakamkan.
Dan meraka hanya bisa melihat surat dari pesan ibunya untuk keterahir kalinya.
Mereka hanya menangis dan meyesalkan waktu yang ia gunakan selama kesibukan
krjanya tak sedikit pun meluangkan waktu untuk menjenguk ibunya.
Hikmah
pribadi yang bisa saya ambil dari kisah ini adalah kadang kita sering melupakan
jasa – jasa ibu kita yang telah membesarkan dan merawat kita dari kecil hingga
dewasa, hingga kita menggapai cita – cita yang kita harapkan dan inginkan. Kita
kadang tidak pernah memikirkan jasa apa yang kita lakukan untuk membalas jasa
ibu kita selama ini. Maka dari itu kita sungguh terlalu dan hina jika kita
semena – mena membantah ibu kita apalagi sampai kita melawan ibu kita. Saya
pribadi inigin sekali kelak saya telah sukses orang yang akan saya
bahagiakan sebelum saya adalah ibu khususnya keluarga. Karena tanpa meraka saya
bikanlah apa – apa. Hal yang membuat saya bahagia dalam hidup saya selain
bersama pasangan atau pacar adalah kebahagiaan saat berkumpul bersama keluarga.
Ibu, ayah, adik ,nenek dan keluarga besar lainnya. Kebahagiaan itu tidak bisa
saya bandingkan dengan kebahagiaan lainnya. Apalagi jika saya merenung tentang
jasa – jasa keluarga apalagi ibu kita yang memperjuangkan saya hingga seperti
sekarang ini. Saya beroptimis untuk membahagiaan keluarga saya. Terima
kasih…semoga kisah ini bisa memberi manfaat untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar