Jumat, 24 Juni 2011

Mengenal POST (Power On Self Test)

POST (Power on Self-Test) yaitu test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah maka akan dapat terdeteksi gejala kesalahannnya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja dari PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah terhubung dan tombol power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama.Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.

Prosedur POST (Power On Self Test)

POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
  1. Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
  2. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
  3. Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
  4. Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
  5. Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
  6. Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
  7. Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan.

Pesan/Peringatan kesalahan POST (Power On Self Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut :


Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan.

Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baikdan terinstalasi dengan benar. User dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan. Misalnya yaitu:
  • Keyboard error untuk masalah pada keyboard.
  • CMOS error cmos battery error atau ada masalah pada setting peripheral.
  • HDD not Install harddisk tidak terpasang.
Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.

Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan melalui POST (Power on Self-Test)

Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan melalui POST, anda harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan, spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya.

Semoga Bermanfaat..Terima Kasih...
 
referensi : http://fajarfajrun.wordpress.com/2009/11/22/mengenal-post-power-on-self-test/
 
Baca Selengkapnya →Mengenal POST (Power On Self Test)

Perbandingan Memory Dual Channel Dengan Triple Channel

Dual Channel / Triple Channel:

Kemampuan memory controller untuk meningkatkan lebar bus data dari 64 bit menjadi 128 bit. Pada kecepatan (clock speed) memori yang sama, teknologi dual channel secara teoritis mampu meningkatkan transfer data maksimum hingga dua kali lipat. Setiap siklus clocknya akan mentransfer data dua kali lebih banyak dari kondisi normal. Peningkatan performa setinggi ini hanya terjadi pada memori, bukan pada performa sistem komputer secara keseluruhan. Pengaruh penggunaan fitur dual channel terhadap peningkatan performa komputer secara keseluruhan, tidak terlampau tinggi, malahan dapat dikatakan tidak begitu mencolok.

Tidak semua komputer dilengkapi fitur teknologi dual channel. Fitur ini hanya terdapat pada komputer-komputer tertentu yang memiliki fasilitas sebagai berikut:

- Memory controller menyediakan dukungan penggunaan teknologi dual channel. Pada PC berbasis Intel, memory controller ini terdapat pada chipset di motherboard, sedangkan pada PC berbasis AMD, memory controller ini terdapat dalam CPU.

- Jumlah slot/socket memori pada motherboard harus lebih dari satu (sedikitnya harus tersedia dua slot). Jika hanya tersedia satu slot, fitur dual channel tidak akan dapat dimunculkan. Untuk menjalankan fitur dual channel, peletakan modul memori pada slot di motherboard tidak boleh sembarangan. Masing-masing modul memori harus dipasangkan pada urutan slot ganjil saja atau genap saja. Jika terdapat petunjuk warna pada slot memori, pasangkan modul memori pada slot yang warnanya sama. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat buku manual dr masing2 motherboard.

- Terdapat dua atau empat keping modul memori (DDR, DDR2 atau DDR3) yang identik dan kompatibel dengan fitur teknologi yang disediakan oleh motherboard (chipset) dan CPU yang digunakan. Jika hanya terdapat satu modul memori, maka fitur teknologi dual channel tidak dapat dimunculkan.


Memory dual channel


Dual Channel (Dual = dua, channel = kanal, saluran) merupakan salah satu prinsip kerja RAM. Prinsip ini membutuhkan 2 (Dua) Memory Modul (2 Keping RAM) yang sama dan identik serta kemampuan Mainboard dan Chipset mendukung penggunaan Dual Channel. Sebenarnya modul identik tidak diperlukan, tetapi hal ini sering dianjurkan untuk operasi dual channel terbaik. Prinsip ini mampu mempercepat kinerja RAM dibanding Single Channel.

Pada memory dual channel, ketika ada data yang akan di proses di dalam prosesors maka proses akan di bagi menjadi dua di dalam ram tersebut . Jadi 50% pada memori pertama dan 50% lagi pada memori yang kedua. Jadi ketika data tersebut dibutuhkan oleh sistem maka ram akan bekerja secara bersamaan untuk mengirimkan data pada prosesor sehingga kerja ram dan komputer lebih efisien .

Analogi Single Channel dan Dual Channel (Pengumpamaan).
Total RAM = 1024 MB -> Umpamakan 1 liter botol

Apabila dengan prinsip Single Channel, akan menjadi 1 x 1024 MB (1 x 1 liter botol dengan masing2 satu mulut botol, total 1 mulut botol).
Apabila dengan prinsip Dual Channel, akan menjadi 2 x 512 MB ( 2 x 0,5 liter botol dengan masing2 satu mulut botol, total 2 mulut botol)

Nah, masing-masing mulut botol tadi, diberi selang yang diameter dan debit airnya sama, otomatis botol pada Dual Channel akan lebih cepat penuh. Jadi kesimpulannya, dengan kapasitas RAM yang sama namun konfigurasi kepingan yang berbeda, akan lebih cepat jalur transfer data pada prinsip Dual Channel.


Memory triple channel


Teknologi ini ada bersamaan dengan diluncurkannya chipset nVIDIA X58, tidak sama dengan teknologi dual channel sebelumnya, triple channel memiliki kemampuan yang lebih bagus lagi. Memang tujuan teknologi ini sama, yaitu untuk mengeliminasi bootleneck yang kerap terjadi dari latency RAM yang cukup tinggi. Juga multi-channel ini mampu meningkatkan kecepatan dan performa dari seluruh sistem.

Teknologi ini akan dipengaruhi sepenuhnya oleh memory contoller tersebut, di mana data flow antara prosesor dan sistem memory (RAM) akan diatur sedemikian rupa sehingga nilai maksimal dari setiap modul memory akan tercapai. Namun pada saat kecepatan RAM tidak bisa mengikuti atau di bawah kecepatan sebuah prosesor, maka bottleneck yang disebutkan tadi akan terjadi, karena prosesor disini tidak memiliki ruang di memory untuk melakukan proses. Pada sistem single channel, BUS speed yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan system memory juga akan menjadikan bottleneck pada sistem secara keseluruhan.

Pada teknologi triple channel, bottleneck akan dikurangi sampai sedikit-dikitnya, sehingga penggunaan system tidak akan mengalami lagi apa yang dinamakan bottleneck. Cara yang digunakan oleh teknologi ini memang mirip dengan teknologi dual channel, hanya saja dibedakan pada bandwidth yang dilipatgandakan. Jika pada dual channel bandwidth dilipatgandakan hanya dua kali saja, maka pada teknologi triple channel bandwidth dilipatgandakan menjadi tiga kali lipat.

Dengan kemampuan triple channel, dipastikan bottleneck akan berkurang sangat drastis. Cara ini kami pandang saat ini yang paling relevan untuk mengurangi bottleneck pada RAM dan system secara keseluruhan, daripada Anda diharuskan menunggu teknologi RAM yang sepertinya memang jalan di tempat. Meskipun kita tahu bahwa ada teknologi mulai DDR, DDR2, sampai DDR3 dengan clock yang bernilai fantastis, namun pabrikkan tidak bisa mengurangi yang dinamakan latency, dimakan semakin tinggi clock yang dimiliki oleh sebuah RAM, maka akan semakin tinggi pula latency-nya. Ini bisa direduksi dengan penerapan teknologi multi channel dari RAM, baik dual channel maupun triple channel. 
Triple channel memori memberikan dua mode:
  • Mode saluran Triple diaktifkan ketika modul memori identik yang cocok dipasang di masing-masing dari tiga saluran memori.
  • Jika hanya dua dari konektor memori yang diisi dengan memori yang cocok, maka mode dual channel yang akan diaktifkan.
 
Baca Selengkapnya →Perbandingan Memory Dual Channel Dengan Triple Channel

Kamis, 23 Juni 2011

Fitur Dual Channel

     Dual channel adalah sebuah teknik untuk menggandakan kecepatan komunikasi antara memory controller dengan memori RAM. Sebelum membahas lebih jauh perihal dual channel, akan dibahas dulu mekanisme akses data ke memori RAM dan bagaimana memori RAM secara tradisional terkoneksi ke sistem.


* Mekanisme akses ke RAM *

Sebenarnya memori RAM dikendalikan oleh sebuah sirkuit yang dikenal dengan nama memory controller. Pada komputer-komputer yang menggunakan CPU berbasis Intel, sirkuit ini secara fisik tidak tampak (tidak kasat mata) karena terdapat di dalam chipset yang ada pada motherboard, yaitu terdapat di dalam chip northbridge. Pihak Intel sendiri menyebut chip northbridge dengan nama MCH (Memory Controller Hub). Pada komputer yang menggunakan CPU type lama berbasis AMD (misalnya Athlon XP dan lainnya), memory controller ini juga berada di dalam chipset, sama seperti komputer yang menggunakan CPU berbasis Intel. Sedangkan komputer yang menggunakan CPU-CPU type baru berbasis AMD, misalnya keluarga Athlon 64 ataupun Phenom, memory controller tersebut berada di dalam chip prosesor (CPU) itu sendiri.
Antara RAM dengan memory controller dihubungan oleh serangkaian saluran kabel yang melekat pada motherboard. Rangkaian saluran kabel ini sebenarnya terdiri dari tiga kelompok kabel, yaitu kelompok kabel yang bertugas menyalurkan data (bus data), kelompok kabel yang bertugas menyalurkan informasi tentang address (address bus = bus alamat), dan kelompok kabel yang bertugas menyalurkan instruksi atau komando (control bus = bus kontrol).
o Kelompok kabel saluran data (bus data) adalah saluran yang khusus untuk jalan data, baik data yang dibaca dari RAM, maupun data yang akan ditulis atau disimpan ke RAM.
Data yang dibaca dari RAM, ditransfer ke memory controller, kemudian ditransfer ke CPU (prosesor).
Data yang akan disimpan, yang datang dari CPU, ditransfer ke memory controller, kemudian ditransfer ke RAM.
Pada komputer yang menggunakan CPU berbasis Intel, memory contoller terdapat di dalam chipset northbridge. Oleh karena itu, data yang dibaca dari RAM ditransfer menuju chipset, kemudian disalurkan ke CPU. Sedangkan data dari CPU yang akan disimpan ke RAM, ditransfer dulu menuju chipset, baru kemudian ditransmisi ke RAM.
 Pada komputer yang menggunakan CPU jenis baru berbasis AMD, misalnya Phenom, memory contoller tidak berada pada chipset, tetapi terdapat di dalam CPU itu sendiri (integrated pada CPU). Itulah sebabnya, data yang dibaca dari RAM langsung ditransfer ke CPU, sedangkan data dari CPU yang akan disimpan ke RAM, langsung dikirim ke RAM. Aliran data antara RAM dan CPU tidak lagi melalui perantara chipset seperti yang terjadi pada komputer berbasis CPU Intel.
o Kelompok kabel saluran address (address bus) bertugas membawa informasi tentang alamat (address) dan memberi tahu modul memori tentang alamat (address) dimanakah persisnya data yang telah dikirim dari CPU harus disimpan di dalam RAM, atau dengan kalimat sederhana dapat dikatakan ‘di alamat manakah data harus disimpan di dalam memori’.
o Kelompok kabel saluran kontrol (control bus) bertugas mengirimkan perintah atau instruksi ke modul memori tentang macam operasi yang harus dilakukan. Misalnya, operasi ‘pembacaan’ (read) atau mungkin operasi ‘penyimpanan’ (write/store).
Dengan demikian, mekanisme akses data ke RAM pada PC berbasis CPU Intel dapat digambarkan melalui diagram (skema) sederhana berikut ini.
o Kelompok kabel saluran address (address bus) bertugas membawa informasi tentang alamat (address) dan memberi tahu modul memori tentang alamat (address) dimanakah persisnya data yang telah dikirim dari CPU harus disimpan di dalam RAM, atau dengan kalimat sederhana dapat dikatakan ‘di alamat manakah data harus disimpan di dalam memori’.
o Kelompok kabel saluran kontrol (control bus) bertugas mengirimkan perintah atau instruksi ke modul memori tentang macam operasi yang harus dilakukan. Misalnya, operasi ‘pembacaan’ (read) atau mungkin operasi ‘penyimpanan’ (write/store).
Dengan demikian, mekanisme akses data ke RAM pada PC berbasis CPU Intel dapat digambarkan melalui diagram (skema) sederhana berikut ini.
Pada sistem PC berbasis CPU Intel, chipset berperanan penting dalam mengatur RAM. Chipset inilah yang memberikan ketentuan tentang tipe memori yang boleh dipasang, kapasitas maksimum memori yang bisa didukung, dan kecepatan memori (clock rate) yang bisa ditoleransi. Yang dimaksud tipe RAM di sini, misalnya SDRAM, DDR SDRAM, DDR2 SDRAM, atau DDR3 SDRAM. Batasan terhadap kecepatan memory (RAM) dapat dijelaskan sebagai berikut:
misalnya memory controller menetapkan kecepatan maksimum yang bisa ditoleransi pada sebuah sistem komputer adalah 667 MHz (DDR2-667). Bila ke dalam sistem komputer tersebut digunakan modul memori berkecepatan 800 MHz (DDR2-800), maka memori ini dengan sendirinya akan menyesuaikan diri bekerja pada kecepatan 667 MHz. Pembatasan kecepatan seperti ini diatur oleh memory controller dan umumnya terjadi pada komputer yang menggunakan CPU berbasis Intel.
Pada sistem PC berbasis CPU AMD (keluarga Phenom), tipe memori yang boleh dipasang, kapasitas maksimum memori, dan kecepatan memori yang bisa didukung ditentukan oleh prosesor (CPU) itu sendiri karena memory controller memang berada di dalam CPU tersebut. Prosesor-prosesor AMD keluaran terbaru (tahun 2008) dilaporkan sudah dapat bekerja menggunakan DDR3 SDRAM karena memory controller yang ada di dalamnya mampu mengenali dan menerima teknologi ini.
Prosesor-prosesor AMD yang menggunakan soket AM2 umumnya dapat mengenali dan menerima memori DDR2 hingga kecepatan 800 MHz. Sedangkan prosesor AMD yang menggunakan soket AM2+, misalnya prosesor Phenom, dapat mengenali dan menerima modul memori hingga kecepatan 1066 MHz.
Dalam prakteknya, terdapat banyak hal menarik yang perlu dicermati berkenaan dengan masalah memori. Salah satunya tentang kapasitas memori dan jumlah slot memori yang tersedia pada motherboard. Seringkali dijumpai kapasitas memori dan jumlah slot yang disediakan pada motherboard, berada jauh di bawah standar yang sebenarnya mampu didukung oleh prosesor atau oleh chipsetnya (chipset yang terpasang pada motherboard tersebut). Sebagai contohnya:
Banyak CPU Intel yang memiliki bus adres memori (bus eksternal CPU) 32 bit atau 36 bit, sehingga CPU ini secara teoritis dapat mengenali kapasitas memori hingga 4 GB (232 Byte) atau 64 GB (264 Byte). CPU ini jika mengakses RAM harus melalui chipset yang terpasang pada motherboard. Justru Chipset inilah yang sering membatasi jumlah atau kapasitas memori yang akan digunakan (yang akan didukung). Misalnya, chipset Intel P35 dan Intel G33 yang kenyataannya hanya menyediakan akses RAM terbatas hingga 8 GB (2 GB per slot memori). Di sisi lain, perusahaan motherboard tidak menyediakan jumlah slot memori yang memadai pada motherboard untuk pemasangan sejumlah modul memori yang kapasitas totalnya mencapai 8 GB (dalam hali ini seharusnya disediakan 4 slot memori, sehingga total kapasitas memori yang bisa dipasang dapat mencapai 4 x 2 GB = 8 GB). Misalnya, perusahaan motherboard yang menggunakan basis chipset Intel G33, sebagian besar hanya menyediakan 2 slot memori pada motherboard. Dengan demikian kapasitas maksimum modul memori yang bisa dipasang hanya 4 GB, karena setiap slotnya hanya bisa diisi modul memori dengan kapasitas maksimum 2 GB. Padahal, sebenarnya chipset tersebut menyediakan fasiltas penggunaan memori hingga 8 GB. Memang banyak alasan yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan ini. Apapun alasannya, patut dicatat bahwa tidak sedikit konsumen yang juga ingin memaksimalkan kinerja komputer yang dimilikinya, sehingga pertanyaan ini juga pantas untuk diutarakan.

* Pengertian Dual channel *

Pengertian dual channel dalam kaitannya dengan pengetahuan RAM adalah kemampuan memory controller untuk meningkatkan lebar bus data dari 64 bit menjadi 128 bit. Pada kecepatan (clock speed) memori yang sama, teknologi dual channel secara teoritis mampu meningkatkan transfer data maksimum hingga dua kali lipat. Setiap siklus clocknya akan mentransfer data dua kali lebih banyak dari kondisi normalnya (tanpa teknologi dual channel). Kecepatan transfer data maksimum secara teoritis atau yang dikenal dengan istilah MTTR (Maximum Theoritical Transfer Rate) sebenarnya adalah bandwidth memori itu sendiri. Jika suatu modul memori dipasangkan pada motherboard yang chipsetnya menyediakan fitur dual channel, kemudian fitur tersebut diaktifkan, maka bandwidth atau kemampuan transfer data maksimum atau kecepatan transfer data modul memori tersebut akan meningkat dua kali lipat. Perhatikan ilustrasi berikut:
Sebuah unit komputer menggunakan motherboard yang chipsetnya menyediakan fitur dual channel untuk memori. Pada motherboard tersebut dipasang dua buah modul DDR2 SDRAM PC2-6400 (DDR2-800) yang juga memiliki dukungan untuk penggunaan dual channel. Secara teoritis, kecepatan transfer data maksimum setiap keping modul memori adalah 6400 MB/s, total untuk dua keping memori menjadi 2 x 6400 MB/s = 12800 MB/s. Jika fitur dual channel-nya diaktifkan, maka total kecepatan transfer data maksimum kedua keping modul memori meningkat dua kali lipat menjadi 2 x 12800 MB/s = 25600 MB/s atau 25,6 GB/s.
Ilustrasi tersebut menggambarkan kecepatan transfer data secara teoritis dengan anggapan bahwa proses transfer data selalu terjadi pada setiap clocknya. Jika kecepatan efektif DDR2-800 adalah 800 MHz atau 800 juta herz maka akan terjadi 800 juta proses transfer data. Kenyataannya, fakta seperti ini sangat sulit terjadi. Bahkan sulit untuk mendapatkan bukti atau data otentik bahwa CPU maupun memory controller mampu 100 % mentransfer data sebanyak itu (sebanyak siklus cloknya) secara utuh dalam satu detik. Hal inilah yang menjadi alasan, mengapa bila diukur atau diuji dengan mengunakan software ataupun berbagai metoda yang ada, selalu didapatkan nilai kecepatan transfer maksimum yang lebih rendah dibandingkan nilai kecepatan transfer maksimum teoritisnya.
Perlu diketahui bahwa penggunaan fitur dual channel mampu meningkatkan performa memori hingga dua kali lipat. Peningkatan performa setinggi ini hanya terjadi pada memori, bukan pada performa sistem komputer secara keseluruhan. Pengaruh penggunaan fitur dual channel terhadap peningkatan performa komputer secara keseluruhan, tidak terlampau tinggi, malahan dapat dikatakan tidak begitu mencolok.

* Teknik kerja fitur dual channel *

Modul memori yang sekarang ini (tahun 2008) beredar di pasaran umumnya memiliki lebar bus data 64 bit. Hal ini bermakna bahwa terdapat 64 saluran kabel yang menghubungkan memory controller dengan slot atau soket memori. Saluran kabel tersebut diberi tanda (label) D0 hingga D63. Seluruh saluran kabel terhubung ke seluruh slot/soket memori yang ada. Dengan demikian, bus data yang terdiri dari 64 saluran kabel dipakai bersama-sama oleh semua slot/soket memori yang terdapat pada motherboard.
Di sisi lain, sistem yang mendukung teknologi dual channel akan menggandakan bus data dari 64 bit menjadi 128 bit. Hal ini bermakna seharusnya terdapat 128 saluran kabel yang menghubungkan memory controller dengan slot/soket memori. Masing-masing saluran kabel ini diberi tanda D0 hingga D127. Oleh karena setiap modul memori hanya dapat menerima 64 bit setiap siklus clocknya, maka diperlukan dua modul memori agar dapat menerima 128 bit secara serentak (bersamaan) untuk setiap siklus clocknya. Sebagai konsekuensinya, agar teknologi dual channel ini dapat berjalan dengan sempurna, diperlukan sekurang-kurangnya sepasang memori (dua buah modul memori) yang identik, berkecepatan sama, berkapasitas, timing (latency)-nya sama, yang terpasang paralel pada motherboard dan dapat diakses dalam waktu yang sama. Teknologi dual channel tidak akan berfungsi jika pada motherboard hanya terpasang satu buah modul memori 64 bit.
* Mengaktifkan fitur dual channel *
Tidak semua komputer dilengkapi fitur teknologi dual channel. Fitur ini hanya terdapat pada komputer-komputer tertentu yang memiliki fasilitas sebagai berikut:
o Memory controller menyediakan dukungan penggunaan teknologi dual channel. Pada PC berbasis Intel, memory controller ini terdapat pada chipset di motherboard, sedangkan pada PC berbasis AMD, memory controller ini terdapat dalam CPU. Prosesor atau CPU AMD yang menggunakan soket 939, soket 940, soket AM2, soket AM2+ dan soket F(1207), umumnya menyediakan dukungan terhadap penggunaan teknologi dual channel.
o Jumlah slot/soket memori pada motherboard harus lebih dari satu (sedikitnya harus tersedia dua slot). Jika hanya tersedia satu slot, fitur dual channel tidak akan dapat dimunculkan.
o Terdapat dua atau empat keping modul memori (DDR, DDR2 atau DDR3) yang identik dan kompatibel dengan fitur teknologi yang disediakan/didukung oleh motherboard (chipset) dan CPU yang digunakan. Jika hanya terdapat satu modul memori, maka fitur teknologi dual channel tidak dapat dimunculkan.
 Untuk memunculkan fitur dual channel, peletakan modul memori pada slot memori tidak boleh sembarangan. Masing-masing modul memori harus dipasangkan pada urutan slot ganjil saja atau genap saja. Jika terdapat petunjuk warna pada slot memori, pasangkan modul memori pada slot yang warnanya sama. Petunjuk lebih detilnya, silahkan baca pada bab bahasan ‘Urutan pemasangan DDR2 SDRAM pada slot DIMM’ yang ada pada buku ini.

* Pemeriksaan keberhasilan mode dual channel *

Setelah pemasangan modul memori untuk konfigurasi dual channel selesai, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap sistem komputer apakah telah berjalan pada mode dual channel atau belum. Untuk memastikannya, perhatikan informasi pada POST (POST = Power On Self Test) yang tetulis di layar monitor, yang akan muncul sesaat setelah komputer dihidupkan (di-on-kan). Bila informasi tentang Dual Channel tidak muncul di layar monitor, menandakan ada sesuatu yang salah yang harus diperbaiki, dan perlu dilakukan pemeriksaan ulang. Sebaliknya, bila di layar monitor memberitahukan bahwa sistem telah berjalan pada mode dual channel berarti instalasi yang dilakukan telah berhasil.
Pemeriksaan apakah komputer telah berjalan pada mode dual channel juga dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software-software tertentu, misalnya CPU Z atau sejenisnya.
Baca Selengkapnya →Fitur Dual Channel

Rabu, 22 Juni 2011

Mengenal Apa itu BIOS ?

Setiap komputer pasti punya BIOS (Basic Input / Output System) merupakan instruksi perangkat elektronik yang digunakan komputer untuk memulai sistem beroperasi. BIOS terletak pada chip di dalam komputer dan dirancang secara khusus untuk melakukan operasi awal sebuah komputer. Alat ini sangat penting, karena nafas awal komputer ada disini.


Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi untuk Power-on self test (POST). Tes untuk memastikan bahwa komputer memiliki semua bagian yang diperlukan dan fungsi yang dibutuhkan untuk mulai beroperasi adalah baik, seperti penggunaan memori, keyboard dan bagian lainnya. Jika ada kesalahan yang terdeteksi pada saat tes, maka BIOS memerintahkan komputer untuk memberikan kode yang mengungkapkan masalah tersebut. Kode Kesalahan biasanya serangkaian beep terdengar lama setelah startup.

BIOS juga bekerja untuk memberikan komputer informasi dasar tentang bagaimana berinteraksi dengan beberapa komponen penting, seperti drive dan memori, yang akan memuat sistem operasi. Setelah petunjuk dasar telah dimuat dan self-test telah sukses, komputer dapat melanjutkan dengan memuat sistem operasi dari salah satu drive terpasang.

Pengguna komputer sering dapat membuat pengaturan  BIOS melalui layar konfigurasi pada komputer. Layar setup biasanya diakses dengan urutan tombol khusus pada saat pertama startup. Layar setup ini sering memungkinkan pengguna untuk mengubah urutan drive yang diakses saat startup dan mengontrol fungsi dari sejumlah perangkat kritis. Fitur ini bervariasi antara versi BIOS tertentu, tergantung pada produsen Motherboard.
Akan ada pesan yang menunjukkan bahwa kunci untuk menekan, tetapi karena disajikan untuk tidak lebih dari tiga detik (dan sering kurang dari satu detik), ini kunci umum yang harus mencoba: F1, F2, DEL, ESC.

Banyak produsen PC saat ini menggunakan kartu memori flash untuk menyimpan informasi BIOS. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memperbarui versi BIOS pada komputer setelah vendor merilis update. Sistem ini dirancang untuk memecahkan masalah dengan BIOS yang asli atau untuk menambahkan fungsi baru. Pengguna dapat secara berkala memeriksa versi BIOS update, karena beberapa vendor merilis update selusin atau lebih selama seumur hidup produk. Untuk memeriksa BIOS update, pengguna dapat memeriksa situs web dari vendor perangkat keras bersangkutan.

Baca Selengkapnya →Mengenal Apa itu BIOS ?

Senin, 06 Juni 2011

TIps Cara Servis Cartridge Epson C90, T11, T20, dll Tidak Terdeteksi

Saya akan mencoba berbagi mengenai printer epson Epson C90, T10, T11, T20, dan mungkin jenis TX seperti TX111 yang tidak mendeteksi catridge. Tanda - tandanya walaupun printer epson sudah direset, tapi tetep saja lampu merah menyala terus. dan itu menandakan bahwa Cartridge tidak terdeteksi.

Memang ada beberapa kemungkinan, Berikut caranya :
 1. Cartridge tidak pas terpasang di rumah cartridge, caranya Lepas cartridge dan pasang kembali
2. Pin cartridge kotor. caranya, coba bersihkan dengan penghapus pensil, seperti gambar berikut


3. catridge Epson memang rusak, berarti harus diganti

Sekian.. Semoga Bermanfaat.. 

Baca Selengkapnya →TIps Cara Servis Cartridge Epson C90, T11, T20, dll Tidak Terdeteksi