Pernah kita menemui
sebuah studi kasus suatu ketika kita melakukan sebuah cloning linux yang kita remastering/remake sesuai dengan kebutuhan atau
settingan yang telah kita buat, namun kita ingin memperbanyak linux tersebut ke
hardisk-hardisk yang lain. Apakah bisa? jawabannya adalah tentu bisa.
Caranya adalah dengan mencloning linux tersebut. Kemudian misal linux yang akan
kita cloning atau yang akan kita
jadikan image adalah linux yang
terdapat/terinstall pada hardisk
berukuran 80 GB supaya dapat direstore kedalam hardisk lain, bagaimana? Jawabannya yaitu dengan mencloning dan
merestorenya. Suatu ketika kita memiliki 3 buah hardisk yang siap untuk kita jadikan hardisk restoran dari linux yang telah kita remaster tadi. Hardisk A
adalah berukuran 80 GB dan hardisk B
berukuran 160 GB dan hardisk hardisk C adalah berukuran 40 GB.
Mari kita bahas. Terdapat salah satu tools
yang dapat mencloning dan merestore suatu hardisk,
sebut saja adalah “CloneZilla”. Clonezilla adalah salah satu tools yang berbasis GNU/Linux, simpel
dan mudah digunakan. Pada studi kasus di atas kita anggap sebelumnya kita telah
melakukan cloning denga mode “save disk” dari hardisk linux yang telah kita
remaster tadi yaitu hardisk yang kapasitasnya 80 GB menjadi
IMG yang tersimpan disebuah hardisk 1
Tera. Kemudian kita restore image tersebut ke hardisk A yang tadi ukurannya adalah 80 GB, dengan cara yang
umumnya yaitu “restore disk” mode “beginner” pada clonezilla
hardisk A tadi yang 80 GB dapat
direstore dari image linux yang telah
dibuat. Dan hasilnya berhasil. Lalu kita lanjutkan dengan merestore ke hardisk B yang berukuran 160 GB, dengan
cara yang sama pada umumnya di tools
clonezilla seperti hardisk A tadi
hardisk B 160 GB tersebut berhasil direstore menjai hardisk yang isinya apabila kita booting adalah linux yang yang semula tadi kita remaster, karena kita cloning menjadi IMG dan direstore
kembali ke hardisk lain maka isinya
pun sama. Lalu kemudian bagaimana dengan merestore ke haridisk C yang berukuran 40 GB, apakah dengan cara umum seperti
yang kita lakukan pada hardisk A dan
B juga kan berhasil di hardisk C.
Silahkan dicoba untuk lebih memahami. Namun dari hasil yang telah saya lakukan
adalah tidak berhasil, saat memulai proses restore
clonezilla akan mencul notifikasi bahwa hardisk
tujuan lebih kecil daripada sumber image
yang akan direstore. Kenapa? jawabannya adalah apabila kita perhatikan mode
pada clonezilla saat akan merestore suatu image ke hardisk ada pilihan “Beginner” dan “Expert”, maka dari
sinilah terdapat perbedaannya apabila kita hendak ingin merestore disk sebuah image yang sumbernya lebih besar dari hardisk tujuan. Perbedaannya adalah pada mode “Expert” yang kita pilih bukan “beginner”.
Lalu kemudian pada urutan langkah-langkah setelah itu akan ada pilihan opsi
yang harus dipilih, yaitu menambahi opsi “icds”. Icds ini yang dapat melakukan metode restore yang kapasitas tujuannya lebih
kecil dari hardisk sumbernya. Untuk
lebih lengkap dan detailnya berikut adalah hasil implementasi yang pernah saya
buat, kemudian saya dokumentasikan sebagai catatan kecil pengingat ketika suatu
hari lupa dan sekaligus sebagai media berbagi pengalaman dan ilmu seputar
clonezilla.
Berikut caranya :
Selesai, Semoga bermanfaat dan selamat belajar
Indahnya berbagi, Sampai jumpa pada kesempatan sharing berikutnya.
Terima kasih.
Udah pernah coba gagal...
BalasHapus